Jakarta, Komisi kesehatan DPR-RI memandang perlu untuk menggencarkan kesadaran masyarakat akan penggunaan kondom. Pasalnya jumlah penderita HIV/AIDS setiap tahunnya di Indonesia semakin meningkat.
Anggota Komisi IX, Okky Asokawati, dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI mengaku setuju untuk memasyarakatkan kondom pasalnya hal tersebut sebagai upaya pencegahan, kendati penggunaan kondom dimasyarakat sendiri masih menimbulkan pro dan kontra.
"Penggunaan kondom masih terdapat pro dan kontra namun menurut saya penggunaan kondom ini perlu mengingat ini adalah upaya preventif dari semakin banyak tertularnya warga kita ini dari penyakit HIV / ADIS itu," kata Okky Asokawati, dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Sabtu (4/2).
Diakui mantan peragawati itu, penggunaan kondom sendiri belum diatur didalam Undang-undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009.
"Kami punya Undang-undang kesehatan Nomor 36 tahun 2009 mengenai kegiatan seksual termasuk abrosi diatur. Memang awalnya penggunaan aborsi ditentang namun setelah melakukan pendekatan dengan ulama dan akhirnya diperbolehkan. Namun untuk kondom tidak ada," ujar Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Sebelumnya Komisi IX mendesak agar Kementerian Kesehatan meningkatkan koordinasi lintas sektoral dan monitoring pengendalian penularan HIV/AIDS yang semakin tinggi diIndonesia.
Oleh sebab itu, untuk mencegah penularan HIV/AIDS, anggota Komisi IX memiliki tugas untuk terus melakukan edukasi terhadap masyarakat.
"Kita saat melakukan kunjungan reses, kita beri penyuluhan, kita melakukan pemberdayaan terhadap pria dan wanita dalam hal kesehatan reproduksi. Disana dijalaskan bagaimana seksual beresiko dapat menularkan HIV/AIDS dan bagaimana cara pemasangan kondom," tambah politisi dari PPP tersebut.
Diakui memang untuk sosialisasi kepada masyarakat bukan perkara yang mudah, namun apabila dilakukan dengan pendekatan secara kekeluargaan, maka perlahan masyarakat akan sadar pentingnya kondom.
Sumber: Kantor Berita Radio Nasional
No comments:
Post a Comment