Monday, February 20, 2012

Data Kasus HIV/AIDS Meningkat, DPR Berikan Sorotan Tajam

JAKARTA, Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Herlini Amaran mendesak pemerintah, yakni Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera memperbaiki kinerja. Hal itu terkait meningkatnya penyakit HIV/AIDS pada belakangan ini.
Berdasarkan data Kemenkes tahun 2011 terjadi peningkatan tiga kali lipat dibanding tahun 2009, yakni 60 ribu berbanding 20 ribu. Data per 30 juni 2011, terdapat 26.483 Kasus AIDS dan 66.693 Kasus HIV. Total ada 93.176 kasus atau 50% dari estimasi nasional (data ODHA 2011 diprediksi mencapai 2010 ribu orang). Data tersebut dihimpun dari 32 propinsi dan 30 kabupaten dan ibu kota di Indonesia.
“Pemerintah masih menghadapi masalah yang sama dan belum terjadi perubahan signifikan dalam penanggulangan HIV di Indonesia selama 20 tahun belakangan ini. Pemerintah harus terus meningkatkan kordinasi lintas sektor serta sistem monitoring dan evaluasi terkait penanggulangan HIV/AIDS. Sehingga, memerlukan kordinasi yang efektif dalam mendesain dan menerapkan strategi dan intervensi,” ujar Herlini, dalam keterangannya yang diterima LENSAINDONESIA.COM, Kamis (2/2/2012).
Herlini menjelaskan, berdasarkan hasil survei perubahan perilaku yang dirilis Kemenkes, sebanyak 55% dari keseluruhan infeksi baru HIV dan kasus AIDS disebabkan oleh hubungan seks heteroseksual atau naik 2% dibanding lima tahun sebelumnya.
Kasus transmisi seksual (termasuk heteroseksual dan lelaki dengan lelaki) diketahui mencapai angka tertinggi 57,7% menambah jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia, disusul pengguna narkoba suntik 3,62%.
“Kerena itu politisi PKS ini mendesak pemerintah untuk mengantisipasi pengaruh kampanye global kaum homoseksual untuk menekan penularan HIV/AIDS di kalangan mereka. Dimana 55% inveksi baru HIV dan kasus AIDS disebabkan oleh hubungan seks heteroseksual,” jelasnya.
Herlini juga meminta pemerintah harus lebih masif menyajikan hasil survei infeksi HIV/AIDS pada kelompok beresiko (pekerja seks komersial dan konsumennya, serta pelaku seks bebas) agar semakin meningkat kesadaran masyarakat terhadap ancaman infeksi HIV/AIDS melalui transmisi heteroseksual beresiko.
“Komisi IX akan terus mengawasi keseriusan Kemenkes dalam penaggulangan HIV untuk mencapai target MDG-6 melalui peningkatan sosialisasi, peningkatan akses pengobatan HIV-AIDS implementasi program PMTCT dan pengurangan dampak buruk pada penyalagunaan Napza suntik atau penasun,’’ tegas Herlini.
“Seluruh stekholder masyarakat juga punya kewajiban moral untuk terlibat aktif mengembalikan anak bangsa pada pengamalan nilai-nilai agama. Karena, hanya dengan mengimplementasikan nilai-nilai agama-lah cara yang efektif untuk mencegah HIV/ AIDS,’’ pungkas Herlini.

Sumber : lensaindonesia.com

No comments:

Post a Comment