Tuesday, January 31, 2012

Pasangan HIV+ dan HIV-

Apa itu hubungan "Mixed-Status" ?

Sebuah hubungan "Mixed-Status" atau status campuran adalah hubungan seksual antara pasangan dengan status HIV yang berbeda: satu pasangan adalah HIV-positif dan satu adalah HIV-negatif. Hal ini dapat melibatkan pasangan dalam hubungan jangka panjang atau pertemuan tunggal antara dua mitra. Anda mungkin juga mendengar istilah tersebut untuk menggambarkan hubungan tersebut:


    Serodiskordan
    diskordan
    Serodivergent
    Magnetic
    HIV-positive/negative

Apakah Ini Aman Untuk Pasangan Status Campuran Untuk Melakukan Seks?

Monday, January 30, 2012

Sulut Krisis Kondom

Manado, Beberapa minggu terakhir ini Sulawesi Utara sedang kekurangan stok kondom, terutama kondom laki-laki. Menurut Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Sulut (KPAP Sulut) stok terakhir yang dimiliki mereka sudah didistribusikan pada bulan Desember, yang ada saat ini hanyalah kondom perempuan. Mereka mengatakan hingga saat ini belum mendapatkan kiriman logistik dari KPAN sementara itu stok kondom di BKKBN pun sedang habis, namun informasi terakhir yang diperoleh yaitu KPAN sudah melakukan pengiriman stok kondom laki-laki dari Sulawesi Selatan kepada Sulawesi Utara. Adapun pengiriman tersebut adalah peralihan oleh karena stok yang dimiliki oleh Sulsel ada kelebihan sehingga Sulut dapat memperoleh logistik tersebut. Logistik tersebut hanyalah bersifat sebagai buffer stok atau cadangan, sambil menunggu kiriman KPAN yang telah disesuaikan dengan permintaan yang diajukan oleh provinsi. Pengiriman buffer stok tersebut diperkirakan memakan waktu antara 3-4 minggu, sementara kiriman yang berasal dari Jakarta dapat memakan waktu hingga 8 minggu.

Sunday, January 29, 2012

HIV Tidak Menyebabkan AIDS??

Memang selalu ramai kalau membumbui cerita virus dengan sedikit cerita konspirasi. Kali ini, tertuduh dalang konspirasi adalah para ilmuwan sendiri yang dituding oleh Bryan Fischer telah ‘mempromosikan’ HIV sebagai penyebab AIDS semata-mata untuk mendapatkan dana penelitian (Kompas).
Siapakah Bryan Fischer?
Di dalam berita yang sama, disebutkan bahwa Fischer adalah Direktur ‘Analisis Isu’ dari American Family Association,  sekaligus pembawa acara radio untuk ‘Focal Point’. Surat-surat kabar online luar negeri yang merilis berita yang sama lebih eksplisit menyebut Fischer sebagai seorang ekstrimis Kristen yang getol mempromosikan isu anti-gay.
Paling tidak sedikit latar belakang di atas cukup untuk memberikan keterangan tentang landasan moral dari pernyataan Fischer dan saya tidak akan berdebat mengenai pilihan moral tersebut. Tapi adakah landasan ilmiahnya?

30 Persen Penderita HIV Tidak Dapat Terapi ARV

Jakarta, Salah satu pengobatan yang efektif bagi orang dengan HIV AIDS atau ODHA untuk meningkatkan kualitas hidupnya adalah dengan terapi ARV. Tapi sayangnya sekitar 30 persen ODHA tidak mendapatkan terapi obat antiretroviral (ARV).

"Sekitar 30 persen tidak terlayani dengan terapi ARV, sistem kita belum efektif untuk akses universal," ujar Dr Roy Tjiong, wakil ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dalam acara Getting To Zero 2015: Melindungi Keluarga dan Perempuan Indonesia dari Infeksi HIV/AIDS, Sanggupkah? di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (25/1/2012).

Dr Roy menuturkan sampai bulan Juni 2011 diketahui ada 55.516 orang yang layak mendapatkan terapi ARV, tapi diketahui hanya 70,5 persen saja yang pernah mendapatkan terapi.

Thursday, January 26, 2012

Bio Farma Gandeng UI Buat Vaksin HIV/AIDS

PT Bio Farma bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) tengah melakukan penelitian untuk membuat vaksin HIV/AIDS. Masa penelitian sendiri bisa mencapi 10-12 tahun.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bio Farma Elvyn Fajrul Jaya Saputra membenarkan pihaknya tengah melakukan penelitian bekerja sama dengan UI untuk membuat vaksin HIV/AIDS. Kini penelitian baru masuk dalam tahap awal, yakni pencarian bibit.

”Kita sedang meneliti mencari vaksin, dimana kita mencari seed atau bibit yang paling cocok, paling potensi untuk dijadikan vaksin,” katanya kepada wartawan usai memperingati Hari AIDS sedunia (HAS) 2011 tingkat Kota Bandung di Gedung Serbaguna Bio Farma Jalan Pasteur.

Monday, January 23, 2012

Ketakutan akan Stigma dan Diskriminasi, kendala utama penanganan HIV/AIDS

Ketakutan akan Stigma dan Diskriminasi, kendala utama penanganan HIV/AIDS

Masyarakat masih memberikan stigma dan diskriminasi kepada penderita HIV / AIDS. Faktor-faktor yang menimbulkan stigma dan diskriminasi di masyarakat adalah karena penyakit HIV / AIDS dapat mengancam jiwa, informasi yang kurang tepat mengenai penyakit HIV / AIDS dan adanya kepercayaan dimasyarakat bahwa penyakit ini adalah merupakan suatu “hukuman” atas perbuatan yang melanggar moral atau tidak bertanggungjawab sehingga penderita HIV / AIDS itu “pantas” untuk menerima perlakuan-perlakuan yang tidak selayaknya mereka dapatkan. Adanya ketakutan, stigmatisasi dan diskriminasi menimbulkan dampak penolakan dari masyarakat bahkan penolakan dari akses pendidikan dan kesehatan. Tindakan penolakan itu bisa berupa sekedar ucapan hingga berupa penyiksaan psikologis dan fisik yang traumatis. Trauma yang diterima penderita HIV menjadi bertumpuk-tumpuk, selain trauma karena tahu yang akan terjadi pada tubuhnya bila menderita HIV, juga trauma karena adanya stigma dan diskriminasi yang melekat terus sepanjang hidupnya.
Ketakutan tidak diterima masyarakat dan ditolak dimana-mana bisa menghambat kemauan para resiko tinggi menderita HIV dan orang yang dicurigai menderita HIV untuk dilakukan pemeriksaan. Mereka tidak ingin tahu dan tidak mau tahu kalau mereka menderita HIV. Padahal kemauan secara sadar untuk mendatangi fasilitas untuk mengetes positif tidaknya orang ini sangat dibutuhkan saat ini. Perkembangan di bidang kesehatan memberikan kemudahan pengetesan HIV yang sebanding dengan pengetesan gula darah, dimana Rapid Test HIV dapat dilakukan hanya dengan menggunakan sedikit darah dapat dilakukan ditingkat Puskesmas tertentu. Akan menjadi percuma dibangunnya klinik VCT di tiap RSUD dan puskesmas berbasis reproduksi bila stigma dan diskriminasi masih saja menghantui para resiko tinggi HIV/AIDS untuk menggunakan fasilitas ini.

Jamsostek Untuk ODHA, Mimpi atau Kenyataan??

Jakarta - Indonesia,
Mulai Desember lalu, PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) memberikan jaminan khusus untuk Orang dengan HIV/AIDS atau ODHA. Jamsostek akan memberi bantuan pengobatan hingga Rp.10 juta per tahun untuk biaya pengobatan. Seberapa besar manfaat jaminan ini bagi ODHA?

Reporter KBR68H Pebriansyah Ariefana bersama dua ODHA, Dhani dan Sonny (bukan nama sebenarnya) mendatangi Kantor Jamsostek di Kota Bekasi, Jawa Barat untuk mencari tahu prosedur mendapatkan layanan itu.

Saturday, January 21, 2012

Tanda-tanda anda terkena Penyakit Menular Sexual

Penyakit Menular Seksual adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri yang menular melalui hubungan seks penetratif atau non-penetratif seperti anal, oral dan bahkan kontak dari kulit ke kulit.
Badan Penanganan Penyakit Menular di Amerika Serikat mengidentifikasi lebih dari 50 jenis bakteri dan virus yang dapat menular melalui hubungan seksual. Jenis-jenis penyakit menular seksual (PMS) yang umum diderita orang adalah herpes, sifilis, gonore, klamidia, kutil, dan hepatitis B.
Jika anda pernah melakukan hubungan seks maka anda sudah memiliki risiko terkena salah satu penyakit menular seksual. Risiko anda akan meningkat jika anda sering bergonta-ganti pasangan, melakukan hubungan seks dengan orang yang sering berganti pasangan atau berhubungan seks tanpa menggunakan kondom.

Mitos dan Fakta tentang HIV/AIDS Yang Perlu Anda Ketahui #2


HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah jenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Setelah mengidap HIV seseorang bisa segera atau menunggu beberapa tahun sampai menderita AIDS. Di bawah ini 10 Mitos dan Fakta seputar HIV/AIDS yang banyak berkembang di masyarakat.

1. Mengidap virus HIV Berarti Mengidap AIDS
Mitos. Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menghancurkan sel-sel CD4 kekebalan tubuh, yang membantu melawan penyakit. Dengan obat yang tepat, Anda dapat memiliki HIV selama bertahun-tahun atau puluhan tahun tanpa HIV berkembang menjadi AIDS. Seseorang didiagnosis menderita AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) jika memiliki HIV serta infeksi oportunistik tertentu atau jumlah sel CD4 di bawah 200.

Wednesday, January 18, 2012

Mitos dan Fakta tentang HIV/AIDS Yang Perlu Anda Ketahui

Organisasi dunia penanggulangan AIDS (UNAIDS) menyatakan Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki peningkatan tercepat dalam kasus HIV/AIDS di Asia. Sungguh pun demikian namun pemahaman masyarakat akan penyakit HIV/AIDS masih sangat rendah. Berbagai mitos yang salah masih dianggap sebagai kebenaran sehingga menimbulkan stigma dan diskriminasi.

Untuk lebih memahami penyakit ini, simak mitos seputar HIV/AIDS dan temukan faktanya.

Tuesday, January 17, 2012

Data Terakhir Kasus HIV dan AIDS di Sulawesi Utara

Jumlah orang dengan HIV/AIDS yang ditemukan sejak tahun 1997 hingga bulan Oktober 2011, menurut catatan yang dikeluarkan Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Sulawesi Utara (PMK Dinkes Sulut), berjumlah 935 Kasus.

Data tersebut jika dibandingkan dengan data pada bulan Agustus 2011, telah mengalami peningkatan temuan sebanyak 30 kasus.

Data ini jika dibagi berdasarkan kategori golongan umur, kelompok terbesar HIV berada pada rentan usia 20 hingga 29 tahun yaitu sebanyak 244 kasus, dimana yang kita ketahui bahwa dalam usia ini adalah termasuk dalam usia yang produktif. Kemudian berdasarkan jenis kelamin, perempuan mendominasi angka tertinggi yaitu sebanyak 187 kasus sedangkan pada laki-laki sebanyak 156 kasus. Data ini menunjukan bahwa untuk kasus HIV di Sulawesi Utara cukup mengejutkan dengan menunjukan perempuan ternyata harus mendapatkan perhatian yang penuh.

Saturday, January 14, 2012

PMTCT (prevention of mother-to-child transmission)

Latar belakang

Sering ada kesan bahwa sebagian besar anak yang dilahirkan oleh ibu yang HIV-positif akan terinfeksi. Seperti dijelaskan pada gambar berikut, sebenarnya 60?75 persen anak tersebut tidak terinfeksi, walaupun tidak ada intervensi apa pun. Rata-rata 30 persen terinfeksi, dengan 5 persen dalam kandungan, 15 persen waktu lahir dan 10 persen dari ASI. Dari angka ini, kita dapat mulai lihat intervensi yang mungkin dapat mengurangi jumlah anak yang tertular – intervensi yang disebut sebagai pencegahan penularan HIV dari ibu-ke-bayi. atau sering ada yang memakai singkatan PMTCT (prevention of mother-to-child transmission). Adalah penting kita – dan masyarakat umum – mengetahui bahwa dalam keadaan terburuk, paling 40 persen bayi terinfeksi.

Friday, January 13, 2012

Hak Asasi Manusia dan HIV/AIDS

                                                        Hak Asasi Adalah Mutlak!

Memajukan hak asasi manusia dalam konteks HIV dan AIDS berarti:
mendorong orang agar menghormati hak masing-masing, dan memperlakukan orang lain dengan cara mereka ingin diperlakukan sendiri
menjamin bahwa penyuluhan dan akses terhadap layanan kesehatan tersedia untuk semua
membimbing orang untuk membantu mereka mengatasi rasa takut, ketidaktahuan dan prasangka yang akan mendorong mereka menginjak hak orang lain

Melindungi hak asasi manusia berarti:
mendukung dan membela orang yang haknya terancam atau terinjak memperbaiki dan mengimbangi pelanggaran apabila terjadi.
mengupayakan mengubah kondisi kemiskinan, ketidakberdayaan dan ketergantungan yang membuat orang rentan terhadap pelanggaran hak mereka

Profil Yayasan


LATAR BELAKANG

Yayasan Batamang Plus Manado adalah sebuah LSM yang memberikan dukungan bagi orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) dan orang yang hidup berdampingan bersama odha (OHIDHA). Beranggotakan orang-orang yang memiliki kepedulian dan komitmen untuk membantu ODHA dan OHIDHA dalam menyikapi hal-hal yang timbul akibat HIV/AIDS.
Berdiri pada tanggal 1 Desember 2004 berdasarkan hasil penggalian kebutuhan dengan dilatarbelakangi atas adanya keinginan dari ODHA dan OHIDHA untuk berkumpul berbagi pengalaman, kekuatan dan harapan juga berbagi informasi tentang HIV/AIDS
Berawal dari Kelompok dukungan berbasis komunitas yang akhirnya mendaftarkan sebagai Yayasan Sosial dengan akte Notaris Karel Linduat Butarbutar, S.H, M.H No.03 tgl 19 September 2008