Wednesday, February 8, 2012

Penularan Melalui Seksual Meningkat, Pemerintah Fokus Penggunaan Kondom

Jakarta, Penyebaran HIV/ AIDS setiap tahun terus mengalami peningkatan. Penyebarannya pun tidak melulu karena akibat penggunaan narkoba jarum suntik.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, Nafsiah Mboi, mengatakan, sejak era tahun 2000, pengidap HIV/AIDS lebih didominasi oleh penggunaan narkoba  jarum suntik, namun kemudian trennya berubah, yakni penyebab penularan HIV/AIDS lebih banyak disebabkan oleh perilaku sex beresiko.
Perilaku sex berisiko, kata Nafsiah Mboi, biasanya banyak dilakukan oleh pria atau suami yang yang melakukan hubungan seksual diluar  tanpa menggunakan kondom atau biasa disebut sex tanpa membeli kondom.

 "Kita lihat perilaku seksual semakin beresiko dan ada peralihan  tadinya dari pengguna narkoba suntik, sekarang melalui perilaku seksual yang tadi berisko itu (tanpa kondom-red),"kata Nafsiah Mboi, dalam perbicangan bersama Pro 3 RRI, Sabtu (4/2).
Kondisi tersebut sesuai dengan survei yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan yakni sebanyak 55 persen dari keseluruhan infeksi baru HIV /AIDS disebabkan oleh hubungan seks heteroseksual, dan penularan tersebut tidak hanya menjangkiti kaum pria saja namun sudah menjangkiti ibu rumah tangga.
"Sekarang Ibu rumah tangga banyak yang terjangkiti HIV/AIDS akibat dari suami yang melakukan hubungan sex bersiko tersebut. Ibu rumah tangga yang terjangkit adalah ibu rumah tangga yang tidak melakukan hubungan sex diluar atau bukan pengguna narkoba. Jadi mereka tertular melalui suaminya,"katanya.
Menurut dia, ada beberapa faktor penyebab  tingginya penyebaran HIV/AIDS dari  suami yang melakukan  hubungan seksual berisiko yakni disetiap pelabuhan pasti memiliki kegiatan atau atau tempat prostitusi dan tempat tersebut rentan terhadap suami yang bekerja diluar rumah dengan mobitas tinggi."Penularan  karena tidak ada satu  pelabuhan pun yang tidak ada pelacuran, terlebih pria memiliki  mobilitas tinggi dari pelabuhan satu ke pelabuhan lain".
Kondisi semakin diperparah karena penularan HIV/AIDS tidak hanya terjadi di kota-kota besar melainkan sudah mewabah ke kabupaten/kota bahkan desa.
Kemudian, penutupan tempat prostitusi juga menjadi andil dalam penyebaran penyakit yang mematikan tersebut. Pasalnya lokasi prostistusi ditutup, kemudian berpindah menjadi lokasi prostitusi ilegal tanpa pengawasan dan edukasi.
"Ada gerakan moral agar lokalisasi yang  sudah kita dibina agar dibubarkan  dan akhirnya tempat itu beralih ke rumah dan  ini berbahaya karena tidak ada pendidikan, suplai kondom dan pengawasan,"terang Nafsiah Mboi.
Oleh sebab itu, Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, akan terus melakukan kampanye tentang HIV/AIDS termasuk sosialisasi kesadaran penggunaan  kondom.

Sumber : Kantor Berita Radio Nasional

No comments:

Post a Comment