Wednesday, February 1, 2012

Penderita HIV/AIDS Protes Kesepakatan Perdagangan Bebas

Sebuah jaringan nasional penderita HIV/AIDS telah memerotes sebuah kesepakatan perdagangan bebas trans-Pasifik, mengklaim hal itu akan mencegah pasien untuk mengakses obat ARV generik dengan harga yang lebih murah.
Di hari terakhir konferensi tahunan mereka di Hanoi pada 9 Januari sebanyak 312 perwakilan dari Jaringan Orang yang Hidup dengan HIV/AIDS  (ODHA) di Vietnam menandatangani sebuah petisi yang mendesak pemerintah untuk meninjau kembali atau menolak kesepakatan tersebut.
“Jika kesepakatan perdagangan itu disetujui, hal itu akan membawa bencana bagi program bantuan obat-obat generik yang lebih murah untuk mengobati pasien miskin, dan akan menjadi ancaman serius dalam menghambat upaya memerangi AIDS,” kata Do Dang Dong, koordinator jaringan itu, pada konferensi itu.
Dong mengatakan ia juga mengimbau para pejabat Departemen Perindustrian dan Perdagangan menolak kesepakatan itu. Dan para pejabat ini berjanji untuk memberikan petisi kepada  Amerika Serikat (AS) dan tujuh negara Pasifik lain  yang terlibat dalam kesepakatan itu.
Dia mengklaim para negosiator AS sedang berusaha untuk menerapkan hukum yang ketat dengan maksud akan membantu perusahaan-perusahaan obat AS memonopoli negara-negara asing.
Suster Marie Tran Thi Sang, yang menyediakan perawatan kesehatan bagi 200 ODHA di pusat yang dikelola Gereja di Hanoi, mengatakan dia sangat khawatir pasien miskin tidak akan mampu membeli sendiri obat tersebut setelah tahun ini ketika LSM berhenti menyediakan pengobatan gratis bagi pasien.
“Ke depan kami harus mencari donatur untuk menyediakan obat gratis bagi pasien,” katanya.
Marie Nguyen Thi Don, seorang pasien HIV dan anggota jaringan itu, mengatakan dia telah mendapatkan pengobatan gratis dari sebuah organisasi AS selama empat tahun, dengan biaya 20 juta dong (US $ 1.000).
Ke depan, katanya, ia harus membeli sendiri obat tersebut, namun dia tidak mampu membelinya.

Sumber : - cathnewsindonesia.com
               - HIV/AIDS sufferers protest trade deal

No comments:

Post a Comment