Wednesday, February 29, 2012

Harapan Dalam Pengobatan Hepatitis C

Sebuah era baru dalam pengobatan hepatitis C dimulai pada Mei 2011.Saat itulah Food And Drug Administration (FDA), sebuah lembaga pemerintah Amerika yang mengurusi perijinan untuk makanan dan obat-obatan, telah menyetujui dua jenis obat baru, Incivek dan Victrelis, masing-masing adalah Protease Inhibitor (PI) yang melawan virus hepatitis C (HCV). Selama 20 tahun terakhir, terapi standar untuk mengobati hep C memberikan dua hal buruk kepada masyarakat, yaitu tingkat keberhasilan yang rendah dan efek samping yang sering menghancurkan. Akhirnya, pengobatan hepatitis C menimbulkan sisi yang buruk. 

Tetapi meskipun janji dua obat baru untuk memberikan tingkat kesembuhan yang lebih baik, kita belum cukup untuk memberikan jaminan tentang kesembuhan total. Setiap (PI) baru harus digunakan dengan kombinasi obat yang lama, yang juga berpotensi menambahkan efek samping. Dan (FDA) belum menyetujui (PI) untuk orang koinfeksi HIV, sehingga dokter yang meresepkan obat-obatan hep C untuk pasien HIV-positif harus melakukan dengan pengetahuan yang minim tentang tantangan dari obat-obatan tersebut. Sebagai contoh, dokter dan pasien harus selalu memantau potensi interaksi obat-obat antara PI baru dan obat HIV. 

Hepatitis C Membunuh Melebihi HIV

Amerika, Kematian akibat infeksi hepatitis C kini terus meningkat, bahkan melebihi kematian akibat HIV. Faktor penyebabnya adalah karena kebanyakan orang tidak menyadari dirinya terinfeksi virus hepatitis C.

Hal tersebut tampak nyata di Amerika Serikat. Menurut data tahun 1999 - 2007 yang dilansir Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika. Kematian paling tinggi terjadi pada orang berusia produktif.

Menurut pejabat CDC, sekitar 3,2 juta orang Amerika terinfeksi hepatitis C, penyebab utama kanker hati dan sirosis (pengerasan hati). Diperkirakan sepertiga dari orang dewasa yang terinfeksi itu tidak menyadari dirinya terinfeksi karena perkembangan penyakit ini memang lambat.

Tuesday, February 28, 2012

Janda Muda di Negara Maju Rentan Kena HIV

Jakarta, Perceraian tak hanya membuat sakit hati, tetapi juga memicu stres dan rentan terserang penyakit menual seksual (PMS) seperti HIV AIDS. Risiko ini semakin besar pada wanita yang bercerai pada usia paruh baya, yaitu sekitar usia 30-50 tahun terutama yang ada di negara-negara maju.

"Wanita paruh baya yang baru bercerai lebih rentan tertular HIV dan penyakit menular seksual lainnya. Penyebabnya adalah karena wanita ini cenderung membiarkan kewaspadaannya menurun ketika menemui pasangan seksual yang baru dan menghindari memakai pelindung karena tidak takut hamil," kata Christopher Coleman, PhD, MPH, RN, profesor di University of Pennsylvania School of Nursing.

Perempuan Terinfeksi HIV Terus Meningkat

Jakarta, Semula kasus HIV dan AIDS didominasi laki-laki. Kini, jumlah penderita perempuan terus meningkat. Fenomena feminisasi epidemi HIV ini menempatkan ibu rumah tangga sebagai kelompok pengidap AIDS terbesar. Ini akan meningkatkan jumlah bayi yang tertular HIV.

Perbandingan rata-rata pengidap AIDS di Indonesia tahun 2009 adalah 3 laki-laki : 1 perempuan. Perbandingan di Riau 4 laki-laki : 1 perempuan. Di Papua, jumlah penderita laki-laki dan perempuan hampir sama besar.

”Ibu rumah tangga tertular HIV dari suaminya,” kata anggota staf Program Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Pusat, Slamet Riyadi, di sela-sela diskusi Pencegahan HIV dan AIDS terhadap Komunitas Berisiko Tinggi melalui Pemberdayaan Komunitas di Jakarta, Rabu (22/2).


Monday, February 20, 2012

Data Kasus HIV/AIDS Meningkat, DPR Berikan Sorotan Tajam

JAKARTA, Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Herlini Amaran mendesak pemerintah, yakni Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera memperbaiki kinerja. Hal itu terkait meningkatnya penyakit HIV/AIDS pada belakangan ini.
Berdasarkan data Kemenkes tahun 2011 terjadi peningkatan tiga kali lipat dibanding tahun 2009, yakni 60 ribu berbanding 20 ribu. Data per 30 juni 2011, terdapat 26.483 Kasus AIDS dan 66.693 Kasus HIV. Total ada 93.176 kasus atau 50% dari estimasi nasional (data ODHA 2011 diprediksi mencapai 2010 ribu orang). Data tersebut dihimpun dari 32 propinsi dan 30 kabupaten dan ibu kota di Indonesia.

Situasi Kasus HIV/AIDS Terakhir di Sulut

Jumlah orang dengan HIV/AIDS yang ditemukan sejak tahun 1997 hingga bulan Desember 2011, menurut catatan yang dikeluarkan Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Sulawesi Utara (PMK Dinkes Sulut), berjumlah 960 Kasus. Menurut Sumber Data, jika dibandingkan dengan bulan November 2011 terjadi peningkatan kasus sebanyak 14 kasus, dengan perincian HIV sebanyak 3 kasus, sedangkan AIDS sebanyak 11 kasus. Penambahan kasus terbanyak terdapat pada kota Manado yaitu 8 kasus (menjadi 375 kasus), kemudian diikuti oleh Bitung yaitu 3 kasus (menjadi 224 kasus), serta oleh Minahasa Utara yaitu 2 kasus (menjadi 91 kasus) dan Minahasa Selatan yaitu 1 kasus (menjadi 46 kasus).

Thursday, February 9, 2012

Pemko Akan Melakukan Razia PSK Untuk Menekan Angka HIV

MANADO- Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Manado Robby Mottoh mengatakan akan melakukan razia terhadap Pekerja Seks Komersial (PSK) supaya menekan angka penderita HIV/AIDS.

"Kami terus berupaya untuk menekan angka HIV/AIDS di masyarakat, satu di antaranya dengan melakukan sweping terhadap PSK pada malam sampai dengan dini hari, dengan dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Harley Mangindaan," ujarnya beberapa waktu lalu.

Mottoh menambahkan jika ada yang terjaring nantinya akan dilakukan pembinaan terhadap mereka, sehingga nantinya tidak kembali turun ke jalan. Karena bukan tidak mungkin akan menyebarkan penyakit mematikan tersebut.

Yang Unik Tentang HIV

“Virus HIV AIDS sebenarnya bukan berasal dari simpanse, tetapi ciptaan para ilmuwan yang kemudian diselewengkan melalui rekayasa tertentu untuk memusnahkan etnis tertentu.” (Jerry D. Gray, Dosa-dosa Media Amerika – Mengungkap Fakta Tersembunyi Kejahatan Media Barat, Ufuk Press 2006 h. 192).
Tulisan Allan Cantwell, Jr. M.D. ini mengungkapakan rahasia asal-usul AIDS dan HIV, juga bagaimana ilmuwan menghasilkan penyakit yang paling menakutkan kemudian menutup-nutupinya.

Konfrensi AIDS Internasional ke 19

Pada tanggal 22-27 Juli 2012 nanti akan diadakan Konfrensi AIDS Internasional ke XIX di Washington, Amerika Serikat. Konferensi AIDS Internasional  (KAI) adalah pertemuan utama bagi mereka yang bekerja di bidang HIV, serta pembuat kebijakan, orang yang hidup dengan HIV dan orang lain berkomitmen untuk mengakhiri pandemi. Ini adalah kesempatan untuk menilai mana kita berada, mengevaluasi perkembangan ilmiah terakhir dan pengalaman pembelajaran, dan secara kolektif memetakan saja ke depan.

KAI 2012 akan menyajikan pengetahuan ilmiah baru dan menawarkan banyak kesempatan untuk dialog terstruktur pada isu-isu utama yang dihadapi respon global terhadap HIV. Berbagai jenis sesi - dari abstrak berbasis presentasi untuk simposium, menjembatani dan sesi pleno - akan memenuhi kebutuhan berbagai peserta. Kegiatan terkait lainnya, termasuk desa global, pertemuan satelit, pameran dan acara afiliasi independen, akan memberikan kontribusi untuk kesempatan yang luar biasa untuk pengembangan profesional dan jaringan.

Wednesday, February 8, 2012

Penularan Melalui Seksual Meningkat, Pemerintah Fokus Penggunaan Kondom

Jakarta, Penyebaran HIV/ AIDS setiap tahun terus mengalami peningkatan. Penyebarannya pun tidak melulu karena akibat penggunaan narkoba jarum suntik.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, Nafsiah Mboi, mengatakan, sejak era tahun 2000, pengidap HIV/AIDS lebih didominasi oleh penggunaan narkoba  jarum suntik, namun kemudian trennya berubah, yakni penyebab penularan HIV/AIDS lebih banyak disebabkan oleh perilaku sex beresiko.
Perilaku sex berisiko, kata Nafsiah Mboi, biasanya banyak dilakukan oleh pria atau suami yang yang melakukan hubungan seksual diluar  tanpa menggunakan kondom atau biasa disebut sex tanpa membeli kondom.

American National Black HIV/AIDS Awareness Day

Amerika, Pada tanggal 7 Februari 2012 Amerika telah memperingati National Black HIV/AIDS Awareness Day (NBHAAD) yang didirikan oleh lima organisasi nasional yang didanai oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit tahun 1999 untuk memberikan bantuan peningkatan kapasitas untuk komunitas kulit hitam serta organisasi yang terkait. Inisiatif ini dimulai pada tahun 2000 dengan lima organisasi kunci: Concerned Black Men, Inc. of Philadelphia; Health Watch Information and Promotion Services, Inc.; Jackson State University - Mississippi Urban Research Center; National Black Alcoholism and Addictions Council; and National Black Leadership Commission on AIDS.


Tuesday, February 7, 2012

Politikus DPR-RI Setuju Kondom Dimasyarakatkan

Jakarta, Komisi kesehatan DPR-RI memandang perlu untuk menggencarkan kesadaran masyarakat akan  penggunaan kondom. Pasalnya jumlah penderita HIV/AIDS setiap  tahunnya di Indonesia semakin meningkat.
Anggota Komisi IX,  Okky Asokawati, dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI mengaku setuju untuk memasyarakatkan kondom pasalnya hal tersebut sebagai upaya pencegahan, kendati penggunaan kondom dimasyarakat sendiri masih menimbulkan pro dan kontra.

Wednesday, February 1, 2012

Cara Mencegah diri Dari HIV/AIDS

Setiap tahun, lebih dari 50.000 orang di dunia terinfeksi HIV, tetapi tidak harus seperti itu! Sangat mudah untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari HIV jika Anda tahu fakta-fakta. Risiko untuk tertular HIV atau mengirimkannya kepada orang lain-adalah sangat rendah jika:
    A. Anda tidak berhubungan seks dalam bentuk apapun (anal, oral, atau vaginal)
    B. Anda tidak menyuntikkan obat
    C. Anda tidak hamil
    D. Anda tidak mungkin untuk memiliki kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi ditempat kerja Anda (hal ini lebih khusus untuk para petugas medis)
Tetapi jika Anda berhubungan seks, menyuntikkan obat, hamil, atau mungkin terkena HIV di tempat kerja, inilah yang perlu Anda ketahui; Kebanyakan orang yang tertular HIV mendapatkannya dengan melakukan hubungan seks tanpa kondom (anal, oral, atau vaginal) dengan pasangan yang HIV-positif. "Unprotected" berarti tanpa kondom atau penghalang lainnya untuk melindungi Anda dari cairan tubuh yang terinfeksi.

Penderita HIV/AIDS Protes Kesepakatan Perdagangan Bebas

Sebuah jaringan nasional penderita HIV/AIDS telah memerotes sebuah kesepakatan perdagangan bebas trans-Pasifik, mengklaim hal itu akan mencegah pasien untuk mengakses obat ARV generik dengan harga yang lebih murah.
Di hari terakhir konferensi tahunan mereka di Hanoi pada 9 Januari sebanyak 312 perwakilan dari Jaringan Orang yang Hidup dengan HIV/AIDS  (ODHA) di Vietnam menandatangani sebuah petisi yang mendesak pemerintah untuk meninjau kembali atau menolak kesepakatan tersebut.
“Jika kesepakatan perdagangan itu disetujui, hal itu akan membawa bencana bagi program bantuan obat-obat generik yang lebih murah untuk mengobati pasien miskin, dan akan menjadi ancaman serius dalam menghambat upaya memerangi AIDS,” kata Do Dang Dong, koordinator jaringan itu, pada konferensi itu.
Dong mengatakan ia juga mengimbau para pejabat Departemen Perindustrian dan Perdagangan menolak kesepakatan itu. Dan para pejabat ini berjanji untuk memberikan petisi kepada  Amerika Serikat (AS) dan tujuh negara Pasifik lain  yang terlibat dalam kesepakatan itu.
Dia mengklaim para negosiator AS sedang berusaha untuk menerapkan hukum yang ketat dengan maksud akan membantu perusahaan-perusahaan obat AS memonopoli negara-negara asing.
Suster Marie Tran Thi Sang, yang menyediakan perawatan kesehatan bagi 200 ODHA di pusat yang dikelola Gereja di Hanoi, mengatakan dia sangat khawatir pasien miskin tidak akan mampu membeli sendiri obat tersebut setelah tahun ini ketika LSM berhenti menyediakan pengobatan gratis bagi pasien.
“Ke depan kami harus mencari donatur untuk menyediakan obat gratis bagi pasien,” katanya.
Marie Nguyen Thi Don, seorang pasien HIV dan anggota jaringan itu, mengatakan dia telah mendapatkan pengobatan gratis dari sebuah organisasi AS selama empat tahun, dengan biaya 20 juta dong (US $ 1.000).
Ke depan, katanya, ia harus membeli sendiri obat tersebut, namun dia tidak mampu membelinya.

Sumber : - cathnewsindonesia.com
               - HIV/AIDS sufferers protest trade deal